Kualifikasi SDM Agroindustri

 


A.    Kualifikasi SDM Agroindustri

Sumber daya manusia di bidang Agroindustri  dibutuhkan dengan kualifikasi yang memenuhi standar kompetensi sebagai berikut :
1)      Memiliki kemampuan untuk merencanakan, merancang suatu sistem dan proses  agroindustri.
2)       Mampu mengimplementasikan, dan mengembangkan sistem produksi  agroindustri.
3)  Mampu menerapkan  prinsip-prinsip dalam perencanaan dan pengendalian kegiatan produksi agroindustri.
4) Memiliki kemampuan rekayasa yang dipadukan dengan kemampuan manajerial yang dapat mengembangkan agroindustri sesuai dengan kompetensinya.  
5) Memiliki kemampuan penguasaan dalam melaksanakan pekerjaan yang kompleks, dengan dasar kemampuan profesional.
6) Memiliki keterampilan merencanakan, melaksanakan kegiatan, memecahkan masalah dengan tanggungjawab mandiri.
7)     Memiliki kemampuan dalam membangun usaha berbasis UKMK agroindustri yang dilandasi dengan jiwa kewirausahaan.
8)      Dapat menjadi motivator, dinamisator dan inovator dalam bidang agroindustri.
9)   Memiliki kemampuan dalam merespon perkembangan iptek dan teknologi informasi untuk pengembangan agroindustri.
  
B.     Gambaran Kebutuhan SDM Agroindustri 

1. Supervisor atau  staf perusahaan agroindustri skala besar  dan  UMKM.
Berdasarkan perkembangan bidang agroindustri secara umum memperlihatkan trend positif, maka  pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan membuat kebijakan dalam pengembangan agroindustri telah menetapkan sasaran untuk tahun 5 (lima) tahun ke depan  adalah : (1) Pertumbuhan PDB industri agro sebesar 7,33 % (2) Pertumbuhan nilai ekspor produk agroindustri rata-rata sebesar 7,87 % sehingga pada tahun 2009 dapat mencapai US$ 28,6 milyar. (3) Utilisasi kapasitas produksi rata-rata industri agro pada tahun 2009 mencapai 79,4 % (4) Penyerapan tenaga kerja agroindustri pada tahun 2005-2009 sebesar 85 ribu orang per tahun sehingga total tenaga kerja agroindustri tahun 2009 sebesar 2,9 juta orang. (4) Nilai investasi agroindustri pada tahun 2007 tumbuh 2,8 % per tahun sehingga pada tahun 2009 mencapai Rp. 245,7 trilyun.


Dengan adanya  perusahaan besar dan usaha kecil/menengah dan koperasi (UKMK) yang berbasis agroindustri (industri pengolahan dan jasa) yang tersebar luas mulai dari Indonesia Bagian Barat hingga di Kawasan timur Indonesia (KTI) dan peluang investasi di bidang agroindustri baik dari investor dalam negeri maupun luar negeri sekarang dan lima tahun ke depan akan memberikan peluang kerja khususnya dalam rekruitmen tenaga supervisor dan tenaga staf perusahaan.

2. Wirausaha Mandiri
               Pengembangan kurikulum yang sekarang ini dicanangkan pemerintah menitik beratkan bagaimana lulusan program studi dapat dan mampu mengelola usaha yang mandiri dengan memamfaatkan sumberdaya dan keunggulan lokal. Hal ini disadari bahwa kondisi sekarang dimana tingkat lulusan perguruan tinggi tidak sebanding dengan tingkat ketersediaan lapangan kerja sehingga sebagian besar lulusan tidak terserap (menganggur), akibatnya menjadi beban masyarakat, daerah dan pemerintah.
            Dengan kenyataan di atas, memaksa Politeknik sebagai basis pendidikan vokasi merancang sistem pembelajaran yang tidak hanya mengandalkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan (hard skill) tapi juga memacu kemampuan soft skill mahasiswa yang dilandasi semangat dan jiwa kewirausahaan sehingga diharapkan dapat eksis dalam mengelola pekerjaan. Dengan kurikulum yang muatannya menitikberatkan kemampuan keterampilan di bidang agroindustri, kuliah kewirausahaan, magang kewirausahaan mandiri dan magang/praktek kerja industri sangat diharapkan dapat menciptakan wirausaha baru dari mahasiswa.
3. Perencana /konsultan/ Peneliti bidang Agroindustri
Dalam mengembangan suatu usaha agroindustri maka peran staf perencana/konsultan merupakan bagian awal yang penting dalam setiap pendirian suatu perusahaan. Perencana/konsultan dibutuhkan dalam meninjau atau menilai suatu kelayakan baik secara teknis, ekonomi dan sosial dalam suatu kegiatan usaha. Dengan berkembangnya perusahaan jasa konsultan dengan kualifikasi nasional, regional dan lokal di bidang pengembangan usaha agroindustri akan memberi peluang kerja untuk staf pengembangan dan peneliti di bidang agroindustri.
4. Staf Pengembangan Agroindustri Pedesaan
Adanya kebijakan secara nasional mengenai pengembangan agroindustri pedesaan yang terus dikembangkan hingga tahun 2020 melalui pengembangan agroindustri yang dikemas dalam Gerakan Industrialisasi Pertanian di Pedesaan (GERINDA 2020) yang merupakan perwujudan terbentuknya agribisnis modern yang berkerakyatan dengan bertumpu pada high technology, SDM bermutu tinggi, usaha padat modal, unit bisnis yang tangguh dan derajat kompatibilitas antar sub sistem agribisnis yang tinggi.
Pengembangan industrialisasi pedesaan diarahkan untuk (1) Mengembangkan kluster industri, yakni industri pengolahan yang terintegrasi dengan sentra-sentra produksi bahan baku serta sarana penunjangnya, (2) Mengembangkan industri pengolahan skala rumah tangga dan kecil yang didukungoleh industri pengolahan skala menengah dan besar,  (3) Mengembangkan industri pengolahan yang punya daya saing tinggi untuk meningkatkan ekspor dan memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Dari beberapa peluang kerja baik dari swasta maupun dari program pemerintah khususnya dalam pengembangan agroindustri maka dapat diprediksi kebutuhan tenaga terampil yang siap pakai dan mandiri untuk 5 (lima) tahun ke depan dapat ditentukan sebagai berikut :
Proyeksi kebutuhan tenaga kerja untuk bidang agroindustri untuk 5 (lima) tahun ke depan di tingkat regional/lokal adalah :
Tabel  4.  Proyeksi kebutuhan tenaga kerja di bidang agroindustri
No
Jumlah SDM Yang di Butuhkan
2014
2015
2016
2017
2018
1

Industri pengolahan Pertanian skala menengah/besar, dan  UKMK 
40
47
50
64
65
2
Wirausaha Mandiri
25
40
45
50
60
3
Perencana /konsultan/ Peneliti bidang Agroindustri
5
5
8
8
10
4
Staf Pengembangan Agroindustri Pedesaan
20
25
27
30
40

Total
90
117
130
152
175
Sumber : Data Diolah(2009)

Proyeksi Pasokan
Selama ini kebutuhan Sumber Daya Manusia di bidang agroindustri  diperoleh dari SDM dengan latar belakang pendidikan pertanian , teknik kimia dan manajemen industri. Dengan terbentuknya program studi agroindustri ini sangat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan SDM agroindustri khususnya dalam pengembangan usaha atau industri berbasis pertanian baik dalam bentuk usaha kecil dan menengah, UMKM, industri rumah tangga.

D. Sumber Masukan Program
Pengembangan Program Studi Agroindustri akan bersumber pada kebutuhan pasar  sehingga masukan untuk kurikulum, kegiatan belajar mengajar, praktek kerja dan praktisi sebagai tenaga pengajar juga akan diperoleh dari dukungan industri berbasis agro melalui kerja sama dengan Industri dan assosiasi .

a.      Calon Mahasiswa
Pada awal pembukaan Program D-IV Agroindustri akan menerima calon mahasiswa lulusan SMU atau sederajat dengan diprioritaskan dari Jurusan  (IPA) .
Jumlah mahasiswa ditargetkan sebanyak 50 orang untuk 2 (dua) kelas. Hal ini didasarkan kepada proyeksi kebutuhan tenaga kerja yang diharapkan dengan hanya 50 persen penyerapan tenaga kerja dari proyeksi maka diharapkan semua lulusan dapat terserap dalam dunia kerja.
0 Komentar di Blogger
Silahkan Berkomentar Melalui Akun Facebook
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar pada postingan diatas..Ingat!

1. Gunakanlah kata-kata yang baik & tidak menyinggung.
2. No Sara ! No Spam !
3. No limits