Peluang pasar untuk sektor agroindustri

 

   Agroindustri

     1.1. Batasan Umum

Agroindustri adalah suatu kegiatan yang memanfaatkan hasil-hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut, atau dengan kata lain agroindustri merupakan kegiatan yang berkaitan dengan produksi, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, pendanaan, pemasaran dan distribusi produk pertanian.
1.2. Segmentasi Pasar dalam Agroindustri
Berdasarkan latar belakang sosial ekonomi dan geografis Indonesia, agroindustri diharapkan dapat menjadi sub-sektor industri yang strategis. Pengembangan agroindustri diharapkan terjadi peningkatan nilai tambah hasil pertanian yang secara komparatif Indonesia merupakan penghasil utama komoditas pertanian penting.
Sejalan dengan itu maka penduduk Indonesia sebagian besar bekerja di sektor pertanian  dan industri pengolahan, perdagangan, jasa dan lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada penduduk Indonesia berdasarkan sektor  pekerjaan Tahun 2008
Jadi jelaslah bahwa sektor agroindustri mendapat tempat dengan porsi yang lebih banyak mengingat ketersediaan sumber daya yang melimpah dan adanya dukungan dari pemerintah untuk menggerakkan sektor ini sebagai tulang punggung dalam pengembangan industri berbasis pertanian.
Sektor agroindustri sebagai salah satu bagian yang terus dikembangkan  di Indonesia mengingat sektor ini sangat mendukung pembangunan khususnya dalam penerapan jumlah tenaga kerja, meningkatkan pendapatan petani, meningkatkan perolehan devisa negara melalui ekspor.
Selama masa krisis, sektor agroindustri merupakan sektor yang mampu bertahan dalam jumlah usaha yang beroperasi, dimana sektor lain mengalami kemunduran atau pertumbuhan negatif  hingga mengalami kebangkrutan. Beberapa industri berbasis pertanian (agroindustri) seperti industri kelapa sawit, industri kakao, karet, pengolahan ubi kayu, pengolahan susu, pengolahan daging, pengolahan ikan serta industri kecil dan rumah tangga,  dapat berkembang dengan baik di tengah krisis karena industri tersebut tidak tergantung pada bahan baku dan bahan tambahan dari luar (impor) serta peluang pasar baik dari domestik maupun dari luar negeri tetap tinggi.   
Peluang pasar untuk sektor agroindustri sangat terbuka lebar dan berkembang dengan baik dan pesat. Adapun bidang yang terkait di dalamnya adalah :
-          Bidang pengolahan hasil pertanian tanaman pangan, perikanan, perkebunan dan peternakan.
-          Bidang penyediaan peralatan untuk kegiatan pertanian dan industri pengolahan hasil pertanian.
-   Bidang perdagangan hasil produk pertanian yang meliputi : kegiatan pengangkutan, pendistribusian, pengemasan dan penyimpanan.
-          Bidang jasa konsultan untuk perencanaan, pengelolaan dan pengawasan mutu serta penilaian dan evaluasi kegiatan proyek agroindustri.
-   Bidang jasa komunikasi dan informasi yang menggunakan teknologi perangkat lunak untuk kegiatan pengenalan produk, pemasaran serta penjualan baik dalam skala domestik dan luar negeri.
Sementara itu dilihat luas dan lingkup wilayah, segmen pasar bisa dibagi menjadi  tiga  kategori :
1.            Kategori internasional yang meliputi :
-    Kegiatan ekspor impor produk & olahan pertanian.
-    Perusahaan/Industri pemodal asing (PMA) berbasis pertanian.
2.            Kategori nasional yang meliputi :
-                Perdagangan antar pulau dan propinsi untuk komsumsi nasional
-                Adanya perusahaan /industri nasional (PMDN) berbasis pertanian.
3.            Kategori lokal yang meliputi :
-                Perdagangan /penjualan produk  pertanian untuk komsumsi lokal.
-                Usaha atau industri ( UMKM) berbasis pertanian.
-                Usaha atau industri rumah tangga.  
1.3. Perkembangan Agroindustri
Sulawesi Selatan merupakan daerah penghasil tanaman pangan terbesar di kawasan timur Indonesia. Predikat sebagai lumbung padi nasional mengukuhkan posisi Sulawesi Selatan sebagai produsen tanaman pangan yang cukup potensial. Selain padi sebagai komoditas tanaman pangan andalan, tanaman pangan lainnya yang di hasilkan Sulawesi selatan adalah Jagung, ubi kayu, ubi jalar dan kacang-kacangan.
Produksi padi Sulsel tahun 2008 sebesar 3.365.510 ton yang dipanen dari areal seluas 725.611 ha atau rata-rata 4,64 ton per hektar, Sebagian besar produksi padi Sulsel dihasilkan oleh jenis padi sawah. Jenis padi ini menyumbang 99,60 persen dari seluruh produksi padi atau sebesar 3,352.117 ton. Sedangkan sisanya dihasilkan oleh padi ladang. Produksi jagung Sulsel pada tahun 2006 sebesar 696,082 ton dengan luas panen 206,387 ha atau menghasilkan rata-rata 3,37 ton/ha. Produktivitas tanaman ini relative turun jika dibandingkan dengan tahun 2007, yang berproduksi rata-rata 3,41 ton/ ha.
 Hasil tanaman perkebunan yang cukup dominan di Sulawesi Selatan pada tahun 2007 adalah tanaman kakao dan kelapa dalam yang masing-masing berproduksi sebesar 157.934 ton dan 76.348 ton. Sebagian besar hasil perkebunan tersebut dihasilkan oleh perkebunan rakyat dan dapat dikatakan peran perkebunan besar swasta relatif sangat kecil.
Dari nilai pendapatan daerah Sulawesi Selatan dengan sektor pertanian mampu menyumbang penerimaan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) seperti pada tabel berikut :
Tabel  1. Produk Domestik Regional Bruto Sulawesi selatan
Tahun
PDRB (Rupiah) 
PDRB (Persen ) 
Pertanian
Industri Pengolahan
Pertanian
Industri Pengolahan
2002
12.610.103,44
2.146.741,89
35,68
13,80
2003
13.407.980,24
5.499.369.20
34,02
13,45
2004
14.124.240,61
2.563.152,82
31,57
13,97
2005
16.188.361,00
2.915.589,57
31,26
13,78
2006
18.513.257,30
3.417.255,08
30,40
13,54
          Sumber : Data BPS Sulawesi Selatan, 2007.
 Nilai ekspor Sulawesi Selatan pada tahun 2006 adalah 1.268.833,73 ribu US$, dengan volume sebesar 657.783.784 ton. Selama tahun 2004. Volume ekspor yang terlihat menonjol adalah dari biji kakao yaitu sebesar 201.851,29 ton, di susul dedak gandum 164.959,81  ton, dan nikel 73.575,32 ton, sedangkan nilai ekspor yang tertinggi pada tahun 2006 adalah nikel yaitu sebesar 792.083.061,03 ribu US $ di susul kakao sebesar 283.830.683,41 ribu US $.

Tabel  2. Potensi sektor pertanian secara umum
No
Jenis Komoditi
Luas (Ha)
Produksi (ton)

Tanaman Pangan

1
Padi
        719.771
   3.365.516
2
Kacang tanah
          36.771
        41.749
3
Jagung
        206.384
      696.082
4
Ubi jalar
            5.029
        54.305
5
Ubi kayu
          32.852
      567.748
6
Kedelai
          14.189
        22.243
7
Kacang hijau
          23.490
        28.552

Perkebunan

8
Kelapa dalam
  96.701,5
        76.348,02
9
Kelapa hibrida
  17.599,33
        11.167,98
10
Kopi Robusta
  27.001,80
11.519,27
11
Kopi arabica
  40.590,25
17.044,41
12
Cengkeh
  40.958,30
17.183,45
13
Kakao
244.730,56
      167.933,92
14
Jambu mete
 66.167,05
22.364,92
15
Lada
   9.723,59
  5.059,84
16
Pala
   1.425,80
     489,63
17
Kemiri
 36.471,20
20.265,76
18
Vanili
   6.309,42
  1.166,77
19
Sagu
   3.859,65
16.341,83
20
Kelapa sawit
   7.949,50
74.215,53
21
Aren
   5.074,3
  2.763,38
22
Pinang
   1.507,81
     701,21
23
Tebu
   2.818,99
        72.354,10
24
Tembakau
   3.621,10
          2.164,12
25
Kapas
   3.304,75
     955,60
26
Jahe
      190,56
     213,83

Peternakan
         (ekor)
              (kg)
27
Itik
    2.423.162
    1.326.637
28
Ayam ras
    4.324.545
    5.216.648
29
Ayam buras
  13.960.391
    7.455.701
30
Sapi
       633.738
  10.432.661
31
Kerbau
       129.327
    3.173.334
32
Kuda
       114.945
       278.235
33
Kambing
       433.495
    3.903.744
34
Domba
           1.486
         11.396

Tabel 3. Tingkat Produksi dan Ekspor Hasil Perikanan.
Jenis Komoditi
Tingkat Produksi
(000 Ton)
Ekspor (2006-2007)
2005
2006
2007
Volume 2006(Ton)
Nilai 2007(000 US$)
Volume 2006(Ton)
Nilai 2007(000 US$)
1. Udang Windu
17,4
21,0
19,2
9.769
94.239
8.515
74.154
2. Ikan Tuna
16,4
11,9
-
-
-
-
-
3. Ikan Cakalang
22,8
20,7
-
-
-
-
-
4. Ikan Bandeng
-
56,0
-
4,8
11,9
-
-
5. Ikan Kerapu
3,4
3,5
-
-
-
-
-
6. Taripang
1,0
0,3
-
0,36
1,1
-
-
7. Rumput Laut
33,1
42,0
41,8
10.165
2.592
10.130
3.094
8. Kepiting
4,6
8,5
12,4
346
4.811
740
9.511
 Sumber : Data BPS Sulawesi Selatan, 2008. 

1.4  Peluang Pengembangan Agroindustri
Sektor agroindustri ini masih memiliki peluang untukberkembang secara meyakinkan, terutama bila dikelola secara arif dan bijaksana. Peluang tersebut adalah :
a. Jumlah penduduk Indonesia yang kini berjumlah lebih dari 220 juta jiwa merupakan aset nasional dan sekaligus berpotensi menjadi konsumen produk agroindustri. Namun bila potensi ini tidak dikelola dengan baik, maka justru akanmenjadi beban bagi kita semua. Tingkat pendapatan masyarakat yang semakin meningkat merupakan kekuatan yang secara efektif akan meningkatkan permintaan produkpangan olahan
b. Berlangsungnya era perdangangan bebas berskala internasional, telah semakin membuka kesempatan untuk mengembangkan pemasaran produk agroindustri.
c. Penyelenggaran otonomi daerah memberikan harapan baru akan munculnya prakarsa dan swakarsa daerah untuk menyelenggarakan pembangunan sesuai dengan program dan aspirasi wilayah yang spesifik dan berdaya saing. Peningkatan kinerja pemerintah daerah, bila dibarengi dengan stabilitas politik merupakan faktor penting yang akan menarik minat para investor untuk mengembangkan agroindustri.
d. Dari sisi suplai sumberdaya, agroindustri masih memiliki bahan baku yang beragam, berlimpah dalam jumlah dan tersebar di seluruh penjuru tanah air. Sementara itu kapasitas produksi usaha agroindustri yang masih dapat ditingkatkan. Modernisasi dan teknologi pengolahan yang semakin banyak diaplikasikan, merupakan jaminan akan meningkatnya kualitas dan kuantitas produksi agroindustri.
e. Dalam proses produksinya, bahanbaku agroindustri tidak bergantung pada komponen impor. Sementara pada sisi hilir, produk agroindustri umumnya berorientasi ekspor.
0 Komentar di Blogger
Silahkan Berkomentar Melalui Akun Facebook
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar pada postingan diatas..Ingat!

1. Gunakanlah kata-kata yang baik & tidak menyinggung.
2. No Sara ! No Spam !
3. No limits